Langkah yang harus dipersiapkan dalam budidaya jahe merah

Langkah yang harus dipersiapkan dalam budidaya jahe merah :

1. Penyediaan Bibit Jahe merah.
2. Persiapan Lahan.
3. Penyediaan Pupuk Organik.
4. Penyediaan Obat anti uret dan hewan pengerat yang disebut Reagent.
5. Penyediaan pupuk NPK.
6. Pupuk organik/ pupuk kandang bila dirasa perlu..
7. Pengairan untuk musim panas.
ad 1. – Bibit jahe merah yang bagus adalah jenis rimpang yang sudah berusia satu tahun keatas.
        – Sebelum ditanam, sebaiknya disemai dulu selama dua minggu dengan cara diletakkan di tanah dan diatasnya diberi jerami atau serbuk gergaji.
        – Penyemaian dengan menaruh rimpang di lahan atau tanah di lingkungan yang sejuk seperti di gudang atau ruangan khusus   beratap.
       – Rimpang sebaiknya jangan dipotong kecil kecil, tetapi biarkan saja utuh.
       – Setelah penyemaian berumur 2-3 minggu biasanya muncul tunas tunas kecil. Lalu ambil tunas jahe tersebut dengan memotong di garis ruas rimpangnya.
       – Ingat, setiap tunas berdiri sendiri, jadi itu sebabnya harus dipisahkan atau dipotong, supaya perkembangan rimpang dan hasil panennya bagus.
       – kebutuhan bibit jahe merah untuk 1 hektar (10,000 m)  butuh sekitar 400-600 kg rimpang jahe merah.
       – 1 Kg bila disemai rata rata menghasilkan 60-90 tunas.
       – bila menggunakan media polybag ukuran 60 cm atau karung goni butuh sekitar 3- 4 tunas.
       – Jadi, 1 kg bila ditanam di polybag atau karung memuat 25 media dengan asumsi per karung/polybag membutuhkan 3 tunas .
ad 2.
     – Lahan yang cocok untuk tanaman jahe merah tentu saja yang subur, gembur, dapat supplai matahari yang cukup, tidak tertutupi oleh pohon lain di sekitarnya, misal tanaman jati.
     – Bila lahannya terlalu asam, maka perlu diberi dolomit secukupnya.
ad 3.
    – Pupuk organik bisa dari sisa2 kotoran kandang, humus atau unsur hara. Bisa juga dengan menggunakan fermentasi urine kelinci atau kambing.
ad 4.
     – Reagent biasa dijual di toko pertanian. Fungsinya untuk membunuh atau membasi hewan hewan pengganggu.
     – Cara penggunaanya tinggal menyebarkannya ke tanah sekitar tanaman jahe merah..
ad 5.
    – Pupuk NPK diberikan ke tanaman jahe ketika berusia 3 bulan ke atas.
    – pemberian NPK setiap sebulan sekali.
ad6.
    – komposisi pupuk organik sebaiknya berimbang. Artinya sepertiga karena dibagi dengan tanah, pupuk organik dan dolomit.
    – Perlu penambahan EM 4 untuk membantu proses penguraian bakteri yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.
Keterangan lebih lengkap silahkan berkomunikasi dengan Whatsap kami di 087838393451. Atau bisa datang langsung ke kami di Dusun Rajek LOr RT 2 RW 24 Desa Tirtoadi Mlati Sleman.

Cara mengatasi penyakit busuk rimpang pada budidaya jahe merah

Cara mengatasi penyakit busuk rimpang pada budidaya jahe merah

Dalam budidaya jahe merah, tidak akan terlepas dari beberapa kendala, salah satu kendala yang sering dijumpai para pembudidaya adalah datangnya penyakit pada tanaman jahe merah mereka. Salah satu penyakit yang menyerang adalah penyakit busuk rimpang, lalu bagaimanakah cara mengatasi penyakit busuk rimpang pada budidaya jahe merah?

Penyakit busuk rimpang pada bibit jahe merah dikarenakan jamur Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi yang merupakan jamur tular tanah, jenis ini bertahan dalam tanah di dalam rimpang dalam bentuk struktur istirahat (klamidospora). Selain terinfeksi oleh jamur yang berada dalam tanah, tanaman dapat juga menjadi sakit karena jamur bawaan bibit tanaman yang diambil dari tanaman sakit. Sumber penularan utama pada pertanaman jahe merah  adalah penanaman rimpang sakit. Jamur berkembang baik pada keadaan suhu panas (15-38°C), udara lembab (87-95%) dan keadaan tanah basah/ becek yang lama karena drainase yang buruk.

Salah satu penyebab lain adalah pemakaian pupuk kandang yang masih hangat (baru, tanpa proses pengendapan) juga rawan menjadi media perkembangan jamur fusarium ini.  Meluasnya penyakit di beberapa sentra budidaya jahe merah menandai bahwa pada umumnya tanah pertanian dan benih rimpang jahe yang digunakan oleh para pembudidaya jahe merah sebagian besar sudah tercemar atau terinfeksi oleh jamur Fasarium oxysporum penyebab penyakit busuk rimpang, sehingga tanah maupun rimpang sehat yang digunakan untuk tujuan produksi jumlahnya sangat sedikit. Cara berikut bisa diaplikasikan untuk menghentikan penyebaran penyakit busuk rimpang agar tidak menjalar.

  1. Pemilihan bibit unggul, bebas penyakit dan berkualitas baik
  2. Benih direndam selama 15 menit dengan larutan fungisida untuk mematikan jamur
  3. Persiapan tanah sebelum proses penanaman, untuk mengendalikan penyebaran jamur penyebab busuk rimpang dalam tanah. Bisa mencampurkan pupuk tabur anti-jamur dengan pupuk kandang yang sudah jadi, komposisi disesuaikan dengan luas tanah yang akan digarap. Diamkan selama seminggu agar kombinasi bahan dapat diserap maksimal oleh tanah.
  4. Apabila setelah ditanam, baru terserang jamur dapat diatasi dengan mencampurkan pupuk cair anti jamur dengan air lalu dikocorkan pada tanaman yang terkena jamur. Atau jika memilih pupuk organic cair sebagai bahan pengganti bisa menggunakan fermentasi urin kelinci sebagai bahan kocor

Demikian beberapa uraian dari penulis, apabila anda ingin mencoba budidaya jahe merah, anda dapat memperoleh bibit jahe merah dari kami, atau bagi anda yang menghendaki seminar maupun pelatihan budidaya jahe merah, dapat menghubungi kami di :

Admin XL                  : 0878-3839-3451

Admin SIMPATI        : 0812-2830-5869

Admin 3 (Three)         : 0899-8869-758

rimpang jahe
busuk rimpang jahe

 

Cara Mengolah Tanaman Jahe Merah

Cara Mengolah Tanaman Jahe Merah

Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum rhizome). Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Meskipun akar tanaman jahe merah tumbuh dari rimpang , namun seluruh rimpang biasanya disebut sebagai ” jahe merah ” ketika dijual di toko-toko . cara budidaya Jahe merah sebenarnya tidak terlalu sulit, jahe merah tidak tumbuh dari biji seperti tanaman berbiji pada umumnya , tetapi jahe merah dibudidayakan menggunakan stek dari rimpang jahe merah yang sudah ada .

jahe merah segar yang sudah memiliki kualitas dan kualifikasi menjadi bibit adalah jahe merah yang terbaik untuk dijadikan stek , meskipun jahe merah yang dibeli di toko maupun di pasar-pasar tradisional  juga akan tumbuh menjadi tanaman jahe merah baru, namun untuk hasil terbaik gunakan bibit jahe merah yang sudah tua.

jahe merah standar bibit akan menghasilkan kualitas jahe merah yang memuaskan, karena sebagian besar jahe merah yang dijual dipasar adalah jahe merah kualitas konsumsi, sehingga kurang baik saat dijadikan bibit untuk dibudidayakan kembali. Untuk hasil maksimal bibit jahe merah harus ditanam di awal musim semi/ musim hujan seperti di Indonesia, di daerah di mana ia tidak menerima sinar matahari langsung, hal ini bisa disiasati dengan menggunakan paranet diatas tempat budidaya jahe merah .

 

cara pemilihan bibit dan pengolahan masa tanam adalah :

  1. Pilih jahe merah gemuk berumur minimal 1thn dengan beberapa ruas rimpang dan kuncup mata terlihat. Tunas akan muncul sebagai benjolan kecil atau pada permukaan rimpang , mirip dengan mata kentang.
  2. Potong jahe merah ukuran 1 inci 1 buah 1 /2-inch di setiap ruas mata tunas , dengan masing-masing ruas memiliki setidaknya satu mata tunas . Jika tidak ada cukup mata tunas pada bibit jahe merah, Anda dapat memotong ruas yang lebih besar jika diinginkan.
  3. Letakkan jahe merah kering di lokasi sejuk dari sinar matahari langsung selama dua sampai tiga hari setelah pemotongan . periode pengeringan ini mengurangi kemungkinan busuk atau kerusakan lainnya setelah penanaman.
  4. Tanaman stek jahe merah di baki sekitar 1 inci letakkan di ruangan sihu lembab , gunakan media tanah dikeringkan yang telah dicampur dengan pasir dan kompos atau bahan organik lainnya . usahakan Ruangan inkubasi stek terpisah dan diberi jarak antara rimpang, agar dapat memungkinkan ruang yang cukup untuk pengembangan rimpang hasil stek.
  5. Siram sedikit air sampai tanaman jahe merah muncul tunas baru dari tanah dan mengembangkan daun . penyiraman lanjutan diperlukan untuk menjaga tanah lembab tapi menghindari oversaturation .
  6. Setelah penanaman, masa Panen jahe merah ditandai dengan pertumbuhan tanaman melambat dan daun mulai menguning . sehingga siap untuk menggali seluruh akar dan memotong bagian tanaman yang berada di atas tanah . jahe merah yang tidak terpakai dapat dipotong dan ditanam untuk membuat tanaman jahe merah baru.

Demikian sedikit ulasan dari kami semoga bermanfaat. Bagi anda yang berminat budidaya jahe merah dengan mudah, silahkan segera menghubungi kami. Kami menyediakan bibit jahe merah dengan kualitas istimewa. Segera hubungi kami melalui kontak hp/WA 087838393451. semoga anda sukses dalam budidaya jahe merah

 

jahe merah
jahe merah

 

Syarat Tumbuh Budidaya Jahe Merah

Budidaya jahe merah cocok ditanam di tanah yang subur, gembur dan banyar mengandung unsur humus (sisa sisa daun, dll). Tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik. Di samping itu, supaya memperoleh rimpang yang banyak, tanaman jahe merah diperlukan drainase (pengairan) yang baik dan mendapatkan asupan “gizi” berupa pupuk organik dan pemberian dolomit yang tepat.

pupupk jahe merah humus
   humus tanaman cocok untuk menanam jahe merah

Untuk lahan dengan kemiringan >3 dianjurkan untuk dilakukan pembuatan terasering. hal ini untuk menghindari terjadinya pencucian lahan yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur atau mungkin hanyut akibat terpaan hujan.

tanaman jahe merah secara geografis, cocok didaerah tropik dan sub tropik seperti Indonesia. Daerah tropik dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun dengan kadar 2,500-4,000 mm/tahun. Jahe merah juga cocok dikembangkan di daerah dengan iklim sejuk dengan ketinggian antara 500- 1,000 meter dari permukaan laut.

Namun, tanaman jahe juga cocok dikembangkan dengan curah kurang dari 2,500 mm, di dataran rendah dan lahan gambut. Tentu saja dengan cara khusus seperti penambahan unsur hara, pupuk organik di lahan dan pupuk organik cair (fermentasi urine kelinci), dolomit dan pengairan yang tepat. Suhu udara juga mendukung dengan kisaran 20- 35 derajat celcius.

Secara umum, selama masa pertumbuhan, tanaman jahe merah memerlukan instensitas sinar matahari yang tinggi. Terutama di saat umur 2,5 bulan sampai 7 bulan. Dengan kata lain budidaya jahe merah  perlu ditempatkan di lahan terbuka dengan intensitas cahaya matahari 70-100 % atau agak ternaungi sampai terbuka. Namun, di awal pembibitan atau awal pertumbuhan sebelum berumur dua bulan, sebaiknya di taruh di tempat yang sejuk dan ternaungi matahari secara terus menerus. Tujuannya tentu saja supaya tidak cepat layu atau terbakar akibat sinar matahari langsung.

Anda ingin budidaya jahe merah? kami sedia bibit jahe merah berkualitas super, sudah tua dan berkualitas atau unggul. Kami juga sedia pupuk organik cair berupa fermentasi urine kelinci untuk “pengocoran” di lahan supaya subur dan rimpangnya berkembang dengan maksimal sehingga ketika panen menghasilkan rimpang yang banyak dan melimpah.

dolomit untuk jahe merah
dolomit cocok untuk menanam jahe merah

 

fermentasi urine kelinci
fermentasi urine kelinci untuk pupuk organik cair jahe merah

Teknik Penyemaian Bibit Jahe Merah

 

Teknik Penyemaian Bibit Jahe Merah

Supaya pertumbuhan tanaman seragam dan efektif, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum menanam jahe merah, yakni terkait penyemaian benih yang benar. Penyemaian benih cukup menentukan kelangsungan tanaman jahe merah agar bibit yang dihasilkan benar benar berkualitas, super dan memuaskan hasil panennya.

Sebelum ditanam, sebaiknya bibit dikecambahkan terlebih dahulu. Dalam hal ini ada dua cara yang bisa dikemukakan disini. Pertama, Penyemaian pada Peti Kayu atau wadah tertentu. Dimana rimpang jahe yang yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitare 1 sampai 1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang setengah hari – 1 hari.

Selainjutnya, potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit, kemudian dikeringkan. Lalu, dimasukkan ke dalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut; pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian diatasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi. Setelah 2-4 minggu, bibit jahe merah tersebut sudah bisa disemai.

Kedua, penyemaian dengan teknik bedengan. Cara ini dengan membuat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (untuk 1 ha). Didalam rumah tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bibit jahe merah disusun pada bedengan jerami lalu ditutupi jerami dan diatasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula. Dan seterusnya. Sehingga didapatkan empat susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami.

Perawatan bibit jahe merah pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Pilih bibit yang berkualitas baik dengan ciri ciri rimpang sehat, tumbuh lebat dan memiliki mata tunas yang baik.

penyemaian bibit jahe merah

 

Pola Menanam Jahe Merah

 

Pola Menanam Jahe Merah

Banyak sekali pertanyaan dari pembudidaya jahe merah, khususnya pemula yang kebingungan bagaimana pola jenis tanam jahe merah itu. Nah, artikel ini akan membahas pola menanam jahe merah dengan dua model berikut ini .

Pertama, pola monokultur. Budidaya jahe merah pola monokultur berarti satu lahan ditanami satu jenis tanaman saja, dalam hal ini tanaman jahe merah. Pola budidaya jahe merah monokultur keuntungannya lebih mudah dalam mengatur, mengelola dan menata tanaman jahe merah. Kebutuhan tanaman jahe merah akan nutrisi pupuk, fungisida dan lain sebagainya bisa diatur lebih baik sedemikian rupa.

jahe merah
kebun tanaman jahe merah

Pola monokultur menekankan satu lahan satu jenis tanaman mulai sejak pembibitan, pembesaran dan pemanenan. Pola ini banyak diterapkan oleh petani jahe merah di Indonesia. Hal ini karena pola monokultur umumnya terbukti berhasil dan menghasilkan panen yang maksimal.

Kedua, pola polikultur. Pola ini berfokus pada system penanaman dimana tanaman yang digunakan lebih dari satu jenis. Dimana satu lahan ditanami beberapa jenis tanaman pada saat bersamaan. Misalnya tanaman jahe merah diselingi Lombok, tembakau, kacang kacangan dan lain sebagainya.

Pola polikultur memiliki banyak jenis mulai dari system tanam sela atau sisip, system tanam tumpang sari, sisitem tanam tumpang gilir, system tanam campur dan lain sebagainya. Pola polikultur keuntungannya memiliki memiliki banyak pilihan jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sewaktu waktu.

kebun jahe merah polikultur

Jahe Merah untuk kesehatan Bayi

Jahe adalah salah satu tanaman rempah rempah yang kaya akan khasiat dan manfaat. Itulah sebabnya, jahe banyak dibudidayakan dan dikembangkan masyarakat dengan aneka teknik  pembibitan jahe yang beragam. Bukan saja sebagai tanaman obat keluarga, tetapi juga banyak manfaat kesehatan lainnya seperti pencegah stroke, masuk angin, penyakit jantung dan penyakit dalam lainnnya.

 

Manfaat jahe tidak hanya dirasakan bagi golongan dewasa saja, tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kini jahe juga bisa dimanfaatkan untuk bayi. Zat atau senyawa dalam jahe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan bayi. Adapun, manfaat jah bagi bayi adalah sebagai berikut :

  1. jahe memiliki kandungan minyak atsiri, zingiberen, zingerol dan resin yang terdapat pada obat tradisional jahe yang terbukti memberikan rasa hangat pada tubuh bayi. sehingga si buah hati anda pun merasa nyaman dan rileks. Tidak gampang rewel. Pemanfaatan jahe dalam kondisi ini cocok di kala musim dingin tiba atau ketika bayi mengalami penurunan kondisi suhu tubuh.

  2. jahe dipercaya mampu menambah nafsu makan bayi dari hasil senyawa aktif dalam kandungan jahe.

  3. Enzim protease dan enzim lipase yang terdapat pada jahe, termasuk jahe merah dapat mencerna lemak dan protein dengan bagus. Dengan begitu bisa membantu proses penyerapan makanan pada saluran pencernaan bayi, dan akhirnya lambung bayi pun menjadi lebih sehat dan anda sebagai orang tua pun tentu senang.

 

 

Berminat Budidaya Jahe Merah? Silahkan datang ke Dusun Rajek Lor RT 2 RW 24 Desa Tirtoadi Kec Mlati Kab Sleman. Rute : Dari Jl Godean Km 7,5  ke utara melalui Jl Sidomoyo 2 km. Setelah ketemu Selokan Mataram belok kanan 500 Meter (menyusuri Selokan) melewati tiga jembatan. Nanti ketemu kampung Rajek Lor. Dijemput disitu. Hubungi Mas Hasan. 087838393451

 

Hama dalam budidaya jahe merah dan cara mengatasinya

Hama dalam budidaya jahe merah dan cara mengatasinya

 

Menurut Budi Setiawan (2015), Hama yang dijumpai dalam budidaya jahe merah adalah sebagai berikut :

  1. Menyerang daun tanaman hingga berlubang – lubang.
  2. Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan jahe menjadi kering dan mati.
  3. kumbang.

Adapun jenis penyakit yang biasa ditemui dalam budidaya jahe merah adalah berikut ini :

  1. Penyakit layu bakteri. Penyakit ini ditandai dengan gejala daun jahe merah bagian bawah melipat, lalu menggulung, lalu menguning dan mengering. Penyakit ini menyerang jahe merah pada umur 3-4 bulan.

Cara pengendaliannya adalah dengan menjaga mutu bibit jahe merah, mengkarantina tanaman jahe yang terkena penyakit dan memberikan fungisida dithane M-45 (0,25%).

  1. Penyakit busuk rimpang. Penyakit ini bisa masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Gejalanya ditandai bagian bawah menguning, lalu layu dan akhirnya mati.

Cara pengendaliannya adalah dengan membeli bibit jahe yang baik/ sehat, menerapkan pola tanam yang baik dan pemakaian fungisida yang tepat.

  1. Penyakit bercak daun. Penyakit ini menular melalui bantuan angin. Gejalanya dimulai bercak-bercak daun berukuran 3-5 cm. lalu lama lama menjadi abu abu dan di tengah-tengahnya terdapat bintik bintik hitam, sementara pinggirnya busuk basah, lalu mati. Solusinya adalah dengan tindakan penyemprotan fungisida sesuai aturan yang dianjurkan.

 

Manfaat dan khasiat jahe merah

Manfaat dan khasiat jahe merah

Jahe merah adalah salah satu tanaman obat obat keluarga (TOGA) yang memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Jahe merah secara turun temurun digunakan masyarakat Indonesia untuk meredakan berbagai macam penyakit seperti sakit kepala, batuk, masuk angin dan lain sebagainya.

 

Jahe merah juga digunakan sebagai salah satu obat untuk meredakan berbagai gangguan saluran pencernaan, rematik, obat anti mual dan mabuk perjalanan, kembung, kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, penawar racun, gatal akibat gigitan serangga, keseleo, bengkak dan memar.

 

Di beberapa sumber juga disebutkan bahwa jahe dapat mencegah serta mengobati berbagai penyakit seperti luka bakar, sakit kepala, migraine, menurunkan kadar kolesterol, rematik, tukak lambung, anti depresi, hingga impotensi. Namun, secara klinis memang belum ada bukti secara ilmiah terkait hal tersebut.

Sejauh ini, jahe merah dalam uji farmakologis terbukti memiliki manfaat sebaga obat antiradang. Di dalam suatu uji laboratorium, ekstrak jahe merah dalam air panas bisa menghambat aktifitas lipoksigenase dan Siklooksigenase sehingga bisa menurunkan kadar prostaglandin dan leukotriena.

Sebuah riset di China disebutkan bahwa ratusan penderita rematik dan sakit punggung kronis yang disuntik 5-10 % ekstrak jahe memperoleh efek pengurangan rasa sakit dan menurunkan pembengkakan tulang sendi.

Secara garis besar, jahe adalah tanaman agrikultur yang bernilai daya tinggi yang diperuntukkan selain untuk konsumen langsung seperti penderita radang d,ll, juga untuk bahan baku industry herbal, makanan ringan, obat obatan, farmasi, dan menu khas di warung-warung jahe atau restoran umum.

manfaat jahe merah untuk sakit radang
jahe juga bermanfaat untuk sakit radang

Sembilan Alasan Mengapa Perlu Mencicipi Manisnya Budidaya Jahe Merah

Sembilan Alasan Mengapa Perlu Mencicipi Manisnya Budidaya Jahe Merah

Budidaya jahe merah kini semakin populer dan digandrungi masyarakat. Daerah semacam Madiun, Bogor, Jogja, dan sekitarnya adalah diantara daerah yang kini sedang ramai untuk membudidayakan jahe merah. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Setidaknya, ada sembilan alasan mengapa anda perlu mencoba budidaya jahe merah.

Pertama, bernilai ekonomis yang tinggi. Kebutuhan akan jahi merah masih terus meningkat dan dibutuhkn baik dari pasar dalam negerimaupun mancanegara. Jahe merah selain digunakan untuk produk  utama sekaligus pendukung di industri obat-obatan, makanan dan obat-obatan, juga menjadi salah satu menu hangat dan segar di beberapa warung dan pasar lokal.

Kedua, bisa ditanam dalam lahan manapun. Budidaya jahe merah bisa ditanam di teras rumah, pekarangan rumah, ladang dan sawah. Kuncinya adalah adanya sinar matahari yang cukup di lokasi tersebut. Semakin banyak memperoleh sinar matahari tentu akan semakin baik. Namun demikian, tentu didukung dengan cara perawatan dan pemiliharaan yang benar meliputi pemilihan bibit jahe merah dalam polybag, penggunaan pupuk yang tepat dan pengairan yang tepat.

Ketiga, bisa menggunakan modal seadanya. Untuk terjun dalam budidaya jahe merah, anda tidak harus mengeluarkan modal yang besar. Modal kecilpun bisa anda lakukan semisal ratusan ribu. Namun, semakin banyak modal yang dikeluarkan, tentu semakin banyak peluang yang dihasilkan.

Keempat, ramah lingkungan dan membuat lingkungan hijau, sejuk dan segar. Budidaya jahe merah turut membantu penyelamatan lingkungan dari bahaya pemanasan global. Di samping itu, lingkungan lebih indah dan sedap dipandang. Hal ini bisa anda buktikan sendiri ketika anda memanfaatkan teras dan pekarangan rumah anda yang kosong.

Kelima,  cukup mudah untuk dibudidayakan. Budidaya jahe merah tinggal siapkan lahan, bibit jahe merah dan pupuk serta penyiangan secara berkala. Namun betapapun mudahnya, anda juga tidak melakukanya dengan asal-asalan. Untuk anda yang ingin belajar budidaya jahe merah bisa bertanya ke ahlinya dimana saja.

Keenam, belum banyak pesaing. Saat ini, budidaya jahe merah tergolong masih sedikit yang membudidayakannya. Tampaknya, masih sedikit masyarakat yang tahu dan sadar akan nilai ekonomisnya. Padahal potensi pasar amat menggiurkan. Ini merupakan peluang usaha bagi anda yang jeli dan ingin mencicipi manisnya budidaya jahe merah.

Ketujuh, bisa dijadikan pekerjaan pokok dan sampingan. Untuk anda yang belum memiliki pekerjaan mapan, tidak ada salahnya mencoba budidaya jahe merah. Anda bisa fokus dan serius menejuni bisnis ini. Namun, bagi anda yang sibuk, anda pun bisa melakukan budidaya jahe merah meski dilakukan secara sampingan.

Kedelapan, budidaya jahe merah tergolong tahan penyakit. Selama cara perawatannya benar, budidaya jahe merah bebas dari penyakit alias hama tanaman. Biasanya hama budidaya jahe merah adalah ulat, kumbang dn kutu. Hama tersebut bisa anda antisipasi dengan menyemprotkan insektisida sesuai kadar takarannya.

Kesembilan, bisa dilakukan dalam berbagai musim. Budidaya jahe merah bisa dilakukan dalam berbagai musim. Musim panas dan musim hujan pun anda bisa membudidayakan jahe merah. Hanya saja, menurut para ahli, musim awal hujan merupakan masa yang paling cocok untuk budidaya jahe merah. Tetapi, musim lainnya juga tidak kalah bagus, selama pemeliharaanya dilakukan dengan cara benar.

Demikian sedikit info tentang sembilan alasan mengapa perlu mencoba budidaya jahe merah.

Berminat Budidaya Jahe Merah? hub Mas Ujang HP 087838351656.

budidaya jahe merah, bibit jahe merah