Syarat Tumbuh Budidaya Jahe Merah

Budidaya jahe merah cocok ditanam di tanah yang subur, gembur dan banyar mengandung unsur humus (sisa sisa daun, dll). Tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik. Di samping itu, supaya memperoleh rimpang yang banyak, tanaman jahe merah diperlukan drainase (pengairan) yang baik dan mendapatkan asupan “gizi” berupa pupuk organik dan pemberian dolomit yang tepat.

pupupk jahe merah humus
   humus tanaman cocok untuk menanam jahe merah

Untuk lahan dengan kemiringan >3 dianjurkan untuk dilakukan pembuatan terasering. hal ini untuk menghindari terjadinya pencucian lahan yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur atau mungkin hanyut akibat terpaan hujan.

tanaman jahe merah secara geografis, cocok didaerah tropik dan sub tropik seperti Indonesia. Daerah tropik dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun dengan kadar 2,500-4,000 mm/tahun. Jahe merah juga cocok dikembangkan di daerah dengan iklim sejuk dengan ketinggian antara 500- 1,000 meter dari permukaan laut.

Namun, tanaman jahe juga cocok dikembangkan dengan curah kurang dari 2,500 mm, di dataran rendah dan lahan gambut. Tentu saja dengan cara khusus seperti penambahan unsur hara, pupuk organik di lahan dan pupuk organik cair (fermentasi urine kelinci), dolomit dan pengairan yang tepat. Suhu udara juga mendukung dengan kisaran 20- 35 derajat celcius.

Secara umum, selama masa pertumbuhan, tanaman jahe merah memerlukan instensitas sinar matahari yang tinggi. Terutama di saat umur 2,5 bulan sampai 7 bulan. Dengan kata lain budidaya jahe merah  perlu ditempatkan di lahan terbuka dengan intensitas cahaya matahari 70-100 % atau agak ternaungi sampai terbuka. Namun, di awal pembibitan atau awal pertumbuhan sebelum berumur dua bulan, sebaiknya di taruh di tempat yang sejuk dan ternaungi matahari secara terus menerus. Tujuannya tentu saja supaya tidak cepat layu atau terbakar akibat sinar matahari langsung.

Anda ingin budidaya jahe merah? kami sedia bibit jahe merah berkualitas super, sudah tua dan berkualitas atau unggul. Kami juga sedia pupuk organik cair berupa fermentasi urine kelinci untuk “pengocoran” di lahan supaya subur dan rimpangnya berkembang dengan maksimal sehingga ketika panen menghasilkan rimpang yang banyak dan melimpah.

dolomit untuk jahe merah
dolomit cocok untuk menanam jahe merah

 

fermentasi urine kelinci
fermentasi urine kelinci untuk pupuk organik cair jahe merah

Pengendalin penyakit hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Pengendalin penyakit atau hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Budidaya jahe merah secara organik tentu saja berbeda dengan cara kimiawi, yakni menggunakan obat obat berbahan kimia. Budidaya jahe merah organik adalah dengan memanfaatkan unsur alami mulai dari penanaman, perawatan atau pengendaliannya. Nah, artikel berikut ini akan membahas cara pengendalian hama tanaman jahe merah secara organik atau alami.

Pengendalian hama tanaman jahe merah dikenal dengan nama PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pengendalian hama terpadu adalah dengan memadukan unsur alam dan manusia demi mencegah terjadinya hama terutama sejak awal masa penanaman. Lebih jelasnya , cara caranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat. Yaitu dengan memilih bibit jahe merah unggul, super dan berkualitas dengan kriteria usia tanam satu tahun dan kondisi sehat tidak busuk dan bebas dari serangan hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari awal sejak masa penanaman.
  2. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh musuh alami.
  3. Menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap serangan penyakit.
  4. Menggunakan pengendalian fisik dan mekanik dengan tenaga manusia.
  5. Mengunakan teknik budidaya yang baik dan benar.
  6. Penggunaaan insektisida alsmi dan herbisida atau fungisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik bagi bahan tanaman yang dipanen maupun bagi tanah atau lahan.

Nah, berikut tanaman yang bisa dijadikan sebagai pestisida alami untuk pengendalian hama dalam budidaya jahe merah :

  • Tembakau mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun dalam perut (hama) seperti serangga kecil yang disebut Aphids.
tembakau
tembakau
  • Piretrum. Tanaman sejenis terna yang memiliki bunga yang cocok untuk pengendalian hama dengan cara disemprotkan. Hama seperti lalat rumah, nyamuk, kutu dan lalat buah takut dengan tanaman ini.
piretrum untuk jahe merah
piretrum
  • Tuba mengandung rotenone untuk insektisida kontak dan dipakai dengan cara disemprotkan.
tanaman tuba
tuba
  • Bengkuang mengandung rotenoid yakni pakhirizida yang bisa digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
bengkuang
bengkuang
  • Jeringau yang rimpangnya mengandung asaron dan biasa digunakan untuk mengatasi hama serangga dan pembasmi cendawan.
tanaman jeringau
tanaman jeringau

 

Anda ingin budidaya jahe merah? hubungi HP/WA 0878 3839 3451. Kami sedia bibit jahe merah unggul siap kirim ke seluruh Indonesia.

Mewaspadai Kelebihan Air ketika menanam jahe merah

Mewaspadai Kelebihan Air ketika menanam jahe merah

Bertanam bibit jahe merah memanglah tidak terlalu sulit dan tidak pula memerlukan perlakuan khusus sama seperti menanam jahe pada umumnya. Setelah melakukan penanaman yang harus dilakukan petani hanyalah menjaga agar tanaman jahe terbebas dari gulma dan melakukan penyiraman secukupnya.

Penyiraman pada budidaya jahe merah sebenarnya cukup sederhana, air dapat disiramkan pada bibit jahe merah yang sudah ditanam selama 2x sehari dimusim kemarau, sedangkan pada musim penghujan seperti ini kurun waktu antara November, desember, januari biasanya orang jawa menyebut dengan musim labuhan (musim tanam) maka tidak perlu disiram air lagi.

Tinggi rendahnya produksi jahe yang dihasilkan tergantung pada cuaca. Kebutuhan air yang cukup serta semakin kering bonggol jahe akan semakin berkembang, oleh karena itu tingginya curah hujan harus diantisipasi dengan tidak perlu lagi menyiram bibit jahe merah dengan air yang berlimpah. Hal ini dapat menyebabkan kebusukan pada rimpang jika media yang digunakan adalah polybag atau pot karena air yang menggenang terlalu lama dalam media membuat kualitas bibit jahe merah rimpang tidak bisa berkembang dengan optimal dan cenderung mengalami kebusukan sehingga belum sampai bibit jahe merah tumbuh dengan baik sudah mati.

Kandungan minyak atsiri yang dihasilkan jahe merah yang tumbuh di media yang cukup air pun akan berbeda dengan jahe merah yang ditanam dengan media yang kekurangan ataupun kelebihan air. Kandungan minyak atsiri pada jahe merah yang cukup air lebih melimpah hasil maupun kepedasan rasanya.

Kandungan senyawa aktif pada jahe merah bisa dimaksimalkan asalkan dengan cara dan penanganan tanam yang benar, jahe merupakan jenis rempah-rempah yang dapat dimanfaatkan kandungan zat aktifnya sebagai pemberi cita rasa dan diolah dalam bentuk oleoresin.

Dengan memperhatikan kandungan air juga cara perawatan dan penyiraman yang benar maka akan dihasilkan produk jahe merah yang mempunyai kapasitas dan juga kualitas yang seimbang. Selamat mencoba budidaya jahe merah jangan salah memilih bibit jahe merah yang unggul juga jangan sampai salah saat perawatan pasca tanam.

Semoga ulasan kami member manfaat dan pengetahuan baru semoga berhasil. Bagi anda yang tertarik menanam jahe merah dan membutuhkan bibit jahe merah usia tua silahkan menghubungi kami di nomer 087838393451.

jahe merah