Penyiangan Dan Fungsinya Dalam Budidaya Jahe Merah

Penyiangan Dan Fungsinya Dalam Budidaya Jahe Merah

 

Penyiangan adalah salah satu hal yang penting dalam budidaya jahe merah. Penyiangan perlu dilakukan secara berkala bagi setiap pembudidaya jahe merah agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Bila tidak dilakukan penyiangan, maka jahe merah yang anda tanam akan susah berkembang, dan hasil isinya sedikit.

Penyiangan bisa dilakukan dengan beragam cara, misalnya dengan tangan ataupun dengan alat seperti cetok, sabit dan cangkul. Itu jika lahan yang anda tanam sedikit/ sempit. Namun, jika yang anda tanam areanya luas, maka bisa menggunakan herbisida. Pemberian herbisida ini bisa dilakukan pada waktu bbit belum ditanam atau pada awal penanaman jahe setelah gulma, perdu (suket) mulai tumbuh.

Penyiangan memiliki banyak fungsi bagi tanaman jahe merah. Pertama, membersihkan rumput, gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Seperti diketahui, rumput dan gulma bisa mengganggu tanaman jahe merah, bila dibiarkan terus menerus. Jahe yang termasuk tanaman monokotil berakar serabut akan susah bila ada gulma atau “suket” terutama dalam menyerap sari makanan dari tanah oleh akar jahe. Dengan adanya penyingan, akar jahe bisa leluasa menyerap makanan dan tumbuh dengan maksimal.

Kedua,memperbaiki struktur tanah terutama pori porinya agar lebih subur. Seperti diketahui, tanah yang padat dan sedikit pori-porinya biasanya susah ditumbuhi tanaman termasuk jahe merah. Itulah sebabnya, penyiangan menjadi penting agar pori pori dalam tanah bisa membantu kesuburan jahe merah.

Ketiga, memperkuat posisi tanaman terhadap penyerapan unsur hara. Dengan adanya penyiangan, usur hara yang ada dalam tanah bisa dengan mudah diserap tanaman. Nah, untuk anda yang memiliki modal lumayan, bisa membuat mulsa untuk meminimalisir gulma, dan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman jahe merah.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

jahe merah di lahan,
budidaya jahe merah perlu disiangi agar akar jahe tidak kalah oleh gulma