Ingin sukses budidaya jahe merah? Simak berikut ini

 

Ingin sukses budidaya jahe merah? Simak berikut ini

Untuk sukses dalam  budidaya jahe merah tentu saja tidak datang begitu saja. Diperlukan berbagai prasyarat dan tahapan yang harus dijalani dengan sepenuh hati. Bila dalam menanam jahe merah dilakukan secara asal asalan tentu saja biasanya tidak sesuai yang diharapkan. Apa sajakah tips sukses dalam budidaya jahe merah? Berikut ulasannya.

Media tanam yang baik

Media tanam menjadi salah satu kunci dalam sukses tidaknya budidaya jahe merah. Sebagus apapun bibitnya, bila media tanam kurang baik alias tidak subur tentu saja hasilnya tidak akan maksimal. Itulah sebabnya menyiapkan media tanam menjadi kata kunci dalam menanam jahe merah. Media tanam yang baik berarti mengondisikan lahan atau media yang akan ditanam itu subur, gembur, penuh dengan nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan dalam proses pengembangbiakan jahe merah.

Bibit jahe merah yang berkualitas

Bibit jahe merah yang berkualitas alias siap tanam adalah salah satu faktor yang turut menentukan sukses tidaknya budidaya jahe merah. Bibit jahe merah yang baik tentu saja memiliki kriteria khusus. Kriteria bibit jahe merah yang baik secara usia tanam minimal satu tahun, bebas dari busuk rimpang dan sudah “parkir”. Maksud sudah parkir adalah ada jeda waktu setelah panen dan diparkirkan setidaknya 10 hari pascapanen.

bibit jahe merah
bibit jahe merah

Perawatan yang baik dan benar

Perawatan yang baik adalah diantara faktor yang menentukan kesuksesan dalam budidaya jahe merah. Perawatan yang baik dalam artian berusaha merawat pohon tanaman jahe merah sesuai aturan yang dianjurkan. Perawatan yang baik berarti melakukan langkah tertentu sesuai umur tanaman jahe merah. Mulai dari tahap awal seperti penyiapan media tanam, penanaman bibit, pembesaran dan pemupukan serta penyiangan atau pengguludan.

Sinar matahari yang cukup

Betapapun perawatan yang baik bila sinar matahari kurang bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman jahe merah. Itulah sebabnya, bila di sekitar tanaman jahe merah ada pohon tinggi yang menutup ruang jahe merah sebaiknya dipangkas. Dengan begitu, diharapkan tanaman jahe merah yang anda tanam menghasilkan panen yang melimpah dan anda pun sukses dalam budidaya jahe merah.

Cara Memilih Bibit Jahe Unggulan

Cara Memilih Bibit Jahe Unggulan

bibit jahe merah siap tanam
bibit jahe merah siap tanam

Sebelum membeli bibit dari pembudidaya atau petani, ada beberapa hal yang mesti diketahui dalam memilih bibit unggulan. Bibit jahe merah yang baik tentu saja tidak boleh dari rimpang yang berjamur, permukaan tidak bagus dan usianya terlalu muda. Jika dilihat dari luar, rimpang jahe merah yang sehat tidak akan memiliki bintik bintik putih. Bintik putih dari penampilan fisik jahe merah menandakan jamur sedang menyerangnya.

Jika bibit dipilih dari jahe yang tidak sehat, maka rentan tidak tumbuh, rusak atau membusuk. Sebaiknya pilih jahe yang sehat saja. Cara memilih jahe yang sehat adalah dengan melihat bagian luar rimpang. Jika terbebas dari bintik putih dan permukaanya tidak cacat, maka bisa dikatakan rimpang tersebut sehat. Selanjutnya, coba belah rimpang jahe merah tersebut. Pastikan bagian dalamnya tidak ada bintik bintik hitamnya. Rimpang jahe merah yang sehat juga akan memberikan aroma segar ketika dipotong. Ada serat halus jika dipotong melintang.

Memilih induk bibit

Salah satu kunci sukses menanam jahe merah adalah mulailah dengan memilih bibit yang baik. Lalu bagaimana cara memilih bibit yang baik? Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengetahui sumber bibit (induk bibit). Akan lebih bagus jika kita membeli bibit dari pembudidaya. Biasanya mereka memilih bibit dengan kualitas bagus. Walau tidak 100 persen bibit yang dibeli berasal dari tanaman jahe unggulan. Namun saat ini sudah banyak pembudidaya yang mengolah bibitnya sendiri.

 

Cara membuat bibit jahe merah berikut langkah langkahnya

  • Membeli bibit jahe dari petani atau pembudidaya.
  • Lakukan seleksi bibit mana yang sehat dan tidak
  • Jika melihat ada bibit yang memiliki pertumbuhan bagus dan cepat, kita bisa menyisihkannya.
  • Jangan ragu untuk membuang bibit yang memiliki kualitas jelek (lama tumbuh)
  • Besarkan bibit yang dinilai sehat tersebut.
  • Setelah dewasa biarkan usia tanamannya mencapai 11-12 bulan.
  • Seleksi kembali tanaman yang digunakan untuk menjadi calon bibit.
  • Jika tanaman tumbuh dengan subur, daun hijau, batang tegak dan tidak membawa penyakit bisa digunakan sebagai bibit.

Anda sedang mencari bibit jahe merah? Kami sedia bibit jahe merah kualitas tua dan siap tanam dan siap kirim kirim ke seluruh indonesia. Untuk pemesanan bisa menghubungi sms/telpon/WA 087838393451 berlokasi di Sleman.

Mewaspadai Kelebihan Air ketika menanam jahe merah

Mewaspadai Kelebihan Air ketika menanam jahe merah

Bertanam bibit jahe merah memanglah tidak terlalu sulit dan tidak pula memerlukan perlakuan khusus sama seperti menanam jahe pada umumnya. Setelah melakukan penanaman yang harus dilakukan petani hanyalah menjaga agar tanaman jahe terbebas dari gulma dan melakukan penyiraman secukupnya.

Penyiraman pada budidaya jahe merah sebenarnya cukup sederhana, air dapat disiramkan pada bibit jahe merah yang sudah ditanam selama 2x sehari dimusim kemarau, sedangkan pada musim penghujan seperti ini kurun waktu antara November, desember, januari biasanya orang jawa menyebut dengan musim labuhan (musim tanam) maka tidak perlu disiram air lagi.

Tinggi rendahnya produksi jahe yang dihasilkan tergantung pada cuaca. Kebutuhan air yang cukup serta semakin kering bonggol jahe akan semakin berkembang, oleh karena itu tingginya curah hujan harus diantisipasi dengan tidak perlu lagi menyiram bibit jahe merah dengan air yang berlimpah. Hal ini dapat menyebabkan kebusukan pada rimpang jika media yang digunakan adalah polybag atau pot karena air yang menggenang terlalu lama dalam media membuat kualitas bibit jahe merah rimpang tidak bisa berkembang dengan optimal dan cenderung mengalami kebusukan sehingga belum sampai bibit jahe merah tumbuh dengan baik sudah mati.

Kandungan minyak atsiri yang dihasilkan jahe merah yang tumbuh di media yang cukup air pun akan berbeda dengan jahe merah yang ditanam dengan media yang kekurangan ataupun kelebihan air. Kandungan minyak atsiri pada jahe merah yang cukup air lebih melimpah hasil maupun kepedasan rasanya.

Kandungan senyawa aktif pada jahe merah bisa dimaksimalkan asalkan dengan cara dan penanganan tanam yang benar, jahe merupakan jenis rempah-rempah yang dapat dimanfaatkan kandungan zat aktifnya sebagai pemberi cita rasa dan diolah dalam bentuk oleoresin.

Dengan memperhatikan kandungan air juga cara perawatan dan penyiraman yang benar maka akan dihasilkan produk jahe merah yang mempunyai kapasitas dan juga kualitas yang seimbang. Selamat mencoba budidaya jahe merah jangan salah memilih bibit jahe merah yang unggul juga jangan sampai salah saat perawatan pasca tanam.

Semoga ulasan kami member manfaat dan pengetahuan baru semoga berhasil. Bagi anda yang tertarik menanam jahe merah dan membutuhkan bibit jahe merah usia tua silahkan menghubungi kami di nomer 087838393451.

jahe merah

Pola Menanam Jahe Merah

 

Pola Menanam Jahe Merah

Banyak sekali pertanyaan dari pembudidaya jahe merah, khususnya pemula yang kebingungan bagaimana pola jenis tanam jahe merah itu. Nah, artikel ini akan membahas pola menanam jahe merah dengan dua model berikut ini .

Pertama, pola monokultur. Budidaya jahe merah pola monokultur berarti satu lahan ditanami satu jenis tanaman saja, dalam hal ini tanaman jahe merah. Pola budidaya jahe merah monokultur keuntungannya lebih mudah dalam mengatur, mengelola dan menata tanaman jahe merah. Kebutuhan tanaman jahe merah akan nutrisi pupuk, fungisida dan lain sebagainya bisa diatur lebih baik sedemikian rupa.

jahe merah
kebun tanaman jahe merah

Pola monokultur menekankan satu lahan satu jenis tanaman mulai sejak pembibitan, pembesaran dan pemanenan. Pola ini banyak diterapkan oleh petani jahe merah di Indonesia. Hal ini karena pola monokultur umumnya terbukti berhasil dan menghasilkan panen yang maksimal.

Kedua, pola polikultur. Pola ini berfokus pada system penanaman dimana tanaman yang digunakan lebih dari satu jenis. Dimana satu lahan ditanami beberapa jenis tanaman pada saat bersamaan. Misalnya tanaman jahe merah diselingi Lombok, tembakau, kacang kacangan dan lain sebagainya.

Pola polikultur memiliki banyak jenis mulai dari system tanam sela atau sisip, system tanam tumpang sari, sisitem tanam tumpang gilir, system tanam campur dan lain sebagainya. Pola polikultur keuntungannya memiliki memiliki banyak pilihan jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sewaktu waktu.

kebun jahe merah polikultur

Perbedaan jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah

Perbedaan jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah

Bagi pemula, seringkali bingung membedakan antara jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Namun, jangan khawatir, kali ini budidaya jahe merah jogja akan berbagi info untuk anda yang ingin mencoba budidaya jahe merah.

Secara umum jahe merah terbagi dalam tiga macam; yakni jahe merah, emprit dan jahe gajah. Jahe merah merupakan jahe dengan nama latin Zingiber officinalevar rumbrum yang juga biasa disebut jahe sunthi. Jahe merah memiliki rimpang berwarna hijau kemerah-merahan dengan aroma khas pedas. Jahe merah banyak dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan.

Jahe merah

Jahe merah memiliki kandungan minyak asiri lebih besar yakni sekitar 2,58 – 2,72 %. Sementara jika dilihat dari ukuran rimpangnya jahe merah memiliki ukuran rimpang yang agak kecil, ruas rata dan sedikit menggembung. Lalu panjang daun sekitar 24,5 cm- 24,8 cm.

jahe merah, bibit jahe merah
jahe merah

Jahe Emprit

Untuk jahe emprit atau yang biasa disebut jahe putih kecil lebih berwarna putih, bentuknya agak pipih, berseratb lembut dan aromanya kurang tajam disbanding jahe merah. Jahe emprit banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu segar maupun kering. Jahe emprit juga digunakan untuk bahan pembuatan minuman, penyedap makanan, rempah-rempah serta cocok untuk ramuan obat-obatan.

jahe emprit, bibit jahe emprit
jahe emprit

Jahe Gajah

Jahe gajah atau jahe besar/ jahe badak memiliki warna putih kekuningan. Di samping itu, rimpangnya lebih besar dan gemuk dengan ruas rimpang lebih menggembung dari pada jenis lainnya. Jahe gajah biasanya digunakan untuk sayur, masakan, minuman, permen dan rempah-rempah. Jahe gajah cocok dikonsumsi waktu berumur muda maupun tua, baik sebagai jahe segar maupun olahan.

jahe gajah, bibit jahe gajah, jual jahe gajah
jahe gajah, budidaya jahe gajah

Demikian sedikit info Perbedaan jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Semoga bermanfaat.