Cara mengatasi penyakit daun layu kuning pada tanaman jahe merah

Cara mengatasi penyakit daun layu kuning pada tanaman jahe merah

Ada beberapa penyakit yang sering dialami para pembudidaya jahe merah, salah satu yang sering dijumpai adalah daun tiba-tiba layu menggulung dan berubah warna menjadi kuning. Sebagian petani jahe merah lain menyebut penyakit ini sebagai penyakit layu bakteri. Apapun penamaannya yang paling penting adalah kita sama-sama mencari solusi atas masalah ini.

Penyakit daun layu kuning sebagian besar dijumpai di daerah tropis dan sub tropis terutama yang beriklim lembab. Daerah di Indonesia termasuk kedalam daftar favorit penyakit ini. Serangan penyakit ini tidak dapat dianggap enteng, karena akibat dari serangan ini bisa menurunkan produksi jahe merah hingga hampir 90%. Maka dari itu penyakit ini termasuk hama serius dalam budidaya jahe merah.

Gejala penyakit ini pada umumnya akan nampak pada tanaman jahe merah yang berusia antara 3-4 bulan, pertama diawali dengan warna daun yang berubah menguning dan perlahan-lahan menggulung dari bagian tepi kemudian menjalar kebagian lain kemudian layu dengan sendirinya akhirnya tanamanpun mati. Pada bagian banggal rimpang terlihat basah mulai membusuk. Saat dipencet rimpang akan mengeluarkan cairan putih susu dari bakteri dengan bau khas.

Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri R.solanacearum, bakteri ini berkembang sangat cepat sehingga menyerang tanaman jahe merah dengan cepat pula. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini adalah :

Pemilihan bibit jahe merah yang sehat dan unggul wajib dilakukan sebelum memutuskan untuk memulai budidaya. Karena dari seleksi bibit jahe merah unggul akan didapatkan tanaman jahe merah yang tahan terhadap penyakit, karena sifat bawaan dari induk yang ditularkan pada rimpang bibit jahe merah tersebut.

Perawatan dari gulma perlu dilakukan untuk langkah perfentif sehingga menciptakan teknik dan cara budidaya jahe merah yang benar. Gulma dapat mengganggu tanaman jahe merah dan sebagai salah satu sarana penularan bakteri penyebab penyakit ini.

Pemberian pupuk secara berkala seperti pemberian Bio-FOB, Pupuk NASA, atau pupuk lain yang dapat diperoleh di toko pertanian. Pemberian pupuk bermanfaat untuk membunuh bakteri juga pathogen-patogen parasite lain agar tidak menyebar menulari rimpang sehat lain.

Pemberian pupuk organic cair seperti fermentasi urin kelinci dan pemberian pupuk kandang juga dapat mencegah penularan penyakit ini. Bau khas dari fermentasi urin kelinci juga dapat menjadi alternatif pencegahan perkembangan bakteri ini.

Demikian sedikit uraian dari kami, semoga artikel yang kami bagikan bermanfaat bagi anda yang sedang membudidayakan jahe merah. Dan bagi anda yang baru ingin memulai budidaya jahe merah kami menyediakan layanan pembelian bibit jahe merah dan bibit jahe gajah berkualitas. Segera hubungi kami di :

NO.HP/ WA : 087838393451/0899-8869-758/0812-2830-5869

PIN BB          : 579D8E32

 

daun layu jahe
daun layu jahe

Pengendalin penyakit hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Pengendalin penyakit atau hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Budidaya jahe merah secara organik tentu saja berbeda dengan cara kimiawi, yakni menggunakan obat obat berbahan kimia. Budidaya jahe merah organik adalah dengan memanfaatkan unsur alami mulai dari penanaman, perawatan atau pengendaliannya. Nah, artikel berikut ini akan membahas cara pengendalian hama tanaman jahe merah secara organik atau alami.

Pengendalian hama tanaman jahe merah dikenal dengan nama PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pengendalian hama terpadu adalah dengan memadukan unsur alam dan manusia demi mencegah terjadinya hama terutama sejak awal masa penanaman. Lebih jelasnya , cara caranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat. Yaitu dengan memilih bibit jahe merah unggul, super dan berkualitas dengan kriteria usia tanam satu tahun dan kondisi sehat tidak busuk dan bebas dari serangan hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari awal sejak masa penanaman.
  2. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh musuh alami.
  3. Menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap serangan penyakit.
  4. Menggunakan pengendalian fisik dan mekanik dengan tenaga manusia.
  5. Mengunakan teknik budidaya yang baik dan benar.
  6. Penggunaaan insektisida alsmi dan herbisida atau fungisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik bagi bahan tanaman yang dipanen maupun bagi tanah atau lahan.

Nah, berikut tanaman yang bisa dijadikan sebagai pestisida alami untuk pengendalian hama dalam budidaya jahe merah :

  • Tembakau mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun dalam perut (hama) seperti serangga kecil yang disebut Aphids.
tembakau
tembakau
  • Piretrum. Tanaman sejenis terna yang memiliki bunga yang cocok untuk pengendalian hama dengan cara disemprotkan. Hama seperti lalat rumah, nyamuk, kutu dan lalat buah takut dengan tanaman ini.
piretrum untuk jahe merah
piretrum
  • Tuba mengandung rotenone untuk insektisida kontak dan dipakai dengan cara disemprotkan.
tanaman tuba
tuba
  • Bengkuang mengandung rotenoid yakni pakhirizida yang bisa digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
bengkuang
bengkuang
  • Jeringau yang rimpangnya mengandung asaron dan biasa digunakan untuk mengatasi hama serangga dan pembasmi cendawan.
tanaman jeringau
tanaman jeringau

 

Anda ingin budidaya jahe merah? hubungi HP/WA 0878 3839 3451. Kami sedia bibit jahe merah unggul siap kirim ke seluruh Indonesia.