Pengendalin penyakit hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Pengendalin penyakit atau hama dalam budidaya Jahe Merah secara organik

Budidaya jahe merah secara organik tentu saja berbeda dengan cara kimiawi, yakni menggunakan obat obat berbahan kimia. Budidaya jahe merah organik adalah dengan memanfaatkan unsur alami mulai dari penanaman, perawatan atau pengendaliannya. Nah, artikel berikut ini akan membahas cara pengendalian hama tanaman jahe merah secara organik atau alami.

Pengendalian hama tanaman jahe merah dikenal dengan nama PHT (Pengendalian Hama Terpadu). Pengendalian hama terpadu adalah dengan memadukan unsur alam dan manusia demi mencegah terjadinya hama terutama sejak awal masa penanaman. Lebih jelasnya , cara caranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat. Yaitu dengan memilih bibit jahe merah unggul, super dan berkualitas dengan kriteria usia tanam satu tahun dan kondisi sehat tidak busuk dan bebas dari serangan hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari awal sejak masa penanaman.
  2. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh musuh alami.
  3. Menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap serangan penyakit.
  4. Menggunakan pengendalian fisik dan mekanik dengan tenaga manusia.
  5. Mengunakan teknik budidaya yang baik dan benar.
  6. Penggunaaan insektisida alsmi dan herbisida atau fungisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik bagi bahan tanaman yang dipanen maupun bagi tanah atau lahan.

Nah, berikut tanaman yang bisa dijadikan sebagai pestisida alami untuk pengendalian hama dalam budidaya jahe merah :

  • Tembakau mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun dalam perut (hama) seperti serangga kecil yang disebut Aphids.
tembakau
tembakau
  • Piretrum. Tanaman sejenis terna yang memiliki bunga yang cocok untuk pengendalian hama dengan cara disemprotkan. Hama seperti lalat rumah, nyamuk, kutu dan lalat buah takut dengan tanaman ini.
piretrum untuk jahe merah
piretrum
  • Tuba mengandung rotenone untuk insektisida kontak dan dipakai dengan cara disemprotkan.
tanaman tuba
tuba
  • Bengkuang mengandung rotenoid yakni pakhirizida yang bisa digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
bengkuang
bengkuang
  • Jeringau yang rimpangnya mengandung asaron dan biasa digunakan untuk mengatasi hama serangga dan pembasmi cendawan.
tanaman jeringau
tanaman jeringau

 

Anda ingin budidaya jahe merah? hubungi HP/WA 0878 3839 3451. Kami sedia bibit jahe merah unggul siap kirim ke seluruh Indonesia.

Ekstrak daun sirsak sebagai insektisida alami dalam budidaya jahe merah

Ekstrak daun sirsak sebagai insektisida alami dalam budidaya jahe merah

Budidaya jahe merah kadangkala ditemukan kendala, yakni adanya serangan hama tanaman seperti ulat, wereng, kutu dan sejenisnya. Namun, jangan khawatir, kini ada cara praktis dan murah yang bisa anda praktekkan dalam budidaya jahe merah; yakni penggunaan ekstrak daun sirsak sebagai insektisida alami budidaya jahe merah.

Seperti dikutip dari situs http://kalsel.litbang.deptan.go.id, salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami adalah daun sirsak. Daun sirsak dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pestisida hayati untuk mengendalikan hama tanaman termasuk dalam tanaman jahe merah. Pestisida hayati ini dibuat dari bahan utama daun sirsak yang mudah ditemukan di sekitar kita.
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :
• Daun sirsak: 100 lembar
• Sabun colek: 2-3 sendok makan
• Air: 1,5 liter
Cara pembuatan:
• Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air, hingga air yang tersisa sebanyak 1 liter.
• Setelah itu tambahkan sabun colek kedalam larutan yang dihasilkan.
• Untuk pemakaiannya, campurkan 1 liter larutan pestisida dengan 14 liter air.
Cara penggunaan/ pemakaian:
Masukkan campuran pestisida dengan air ke dalam tangki sprayer, lalu semprotkan pada tanaman jahe merah. Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari dari jam 15.00 hingga maghrib. Penyemprotan dapat dilakukan 2 kali dalam seminggu.

Yang perlu diingat pada penggunaan ekstrak sirsak ini adalah bahwa pemakaian harus dilakukan beberapa kali, jangan hanya satu kali. Sebab pemakaian secara rutin akan dapat senantiasa melindungi dan mencegah tanaman jahe merah dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan hingga 12 bulan sejak dari pembuatan. Namun demikian sebaiknya segera digunakan agar dapat memberikan manfaat secara maksimal.

Tips tersebut di atas tidak ada salahnya anda coba dalam budidaya jahe merah, mengingat daun sirsak mudah sekali kita jumpai di lingkungan sekitar kita.

insektisida alami dalam budidaya jahe merah, solusi budidaya jahe merah, pestisida budidaya jahe merah

Berminat Budidaya Jahe Merah? Silahkan datang ke  Sumber Lor RT 4 RW 28 Kec. Berbah Kab Sleman DIY. Rute; Dari Blok O Janti lurus ke Timur ada Pabrik Rokok Sampurna, Lurus Ke Timur, ada perempatan Sumber ke Kiri (Belakang SD Sumber 2) . (HP 0812 2779 928 / 0821 3391 3495) Bu Patmi.